Tips Mengenali Gejala Flu Burung

Wibi Alwi Surya Kuncoro 05.36.00
Kembali muncul khasus flu burung yang menimpa unggas, cukup membuat resah peternak. Terutama peternak unggas. Tidak sedikit dari mereka memiliki ratusan bahkan ribuan bebek. Sejumlah pengalaman berupa matinya bebek secara mendadak juga pernah mereka alami. Sehingga peternak melakukan sejumlah inovasi agar bebek-bebek mereka tidak terkena berbagai penyakit.

Rata-rata petenak tidak mengetahui dari mana asal penyakit yang menimpa ternak mereka. Sebab sehari-hari bebek-bebek tersebut cukup digembala disawah tiap pagi dan sore. Mereka lantas mencari makan sendiri dan begitu rasa sudah cukup, peternak lantas membawa bebek-bebek tersebut kembali kekandang.
Permasalahan muncul setelah bebek tersebut kembali kekandang. Tiba-tiba muncul hal yang aneh. Bebek yang ketika dibawa keluar dalam kondisi sehat, setelah sampai kandang menujukan perilaku aneh. Para peternak sering mengistilahkan kedher. Leher tiba-tiba bergerak sendiri atau ayan. Tak berselang lama langsung mati. Kematian yang tiba-tiba ini membuat para peternak panik.
“Puluhan bebek lainya kondisinya langsung lemas. Padahal ketika berangkat angon, masih sehat-sehat saja. Lantaran panik para peternak mencoba memberi vaksin dicampur engan mecin. Penggunaan mecin dulu pernah dilakukan peternak dan langsung sembuh.

Tips Mengenali Gejala Flu Burung
Peternak makin panik lantaran usai diberi mecin, tidak ada perubahan sama sekali. Sampai akhirnya peternak tersebut berinisiatif mencampuri makanan dan minuman untuk bebek dengan gula jawa. Tak ada teori yang dia dapat sebelumnya. Hanya sekedar coba-coba saja dan ternyata berhasil. Bebek yang awalnya ayan, ketika diberi minum dan makan bercampur gula jawa tersebutlangsung sembuh.
“Saya beri sekali setiap sore. Selama lima hari langsung sembuh. Biasanya sekali pakai saya merebus satu kilogram gula jawa dan bisa digunakan untuk 100 ekor bebek. Cukup murah dibandingkan membeli vaksin ditoko obat.

Bebek yang sembuh dari sakit, langsung dijual. Ketika menjual juga secara terus terang mengatakan kalau bebeknya tersebut habis sakit. Kondisi ternyata justru disukai pembeli. Sebab bebek yang pernah sakit disinyalir tidak akan sakit lagi. Meskipun diakui harganya terbilang rendah, namun dapat mengurangi kerugian dibandingkan mati mendadak dan tidak bisa dijual.

Sengaja tidak memakai bahan kimia, dia pilih berdasarkan pengalaman dari peternak lainya. Ada peternak lainya yang menjumpai bebeknya sakit lants diberi obat yang ada, justru satu kandang mati semua. Sehingga ia memutuskan tidak menggunaan obat kimia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

* Jangan Meninggalkan Link Aktif
* Silahkan berkomentar dengan Kata Sopan Dan Ber-Etika.
* Terima kasih telah singgah di blog ini.
* Oke jangan pernah bosen singgah di sini :D
EmoticonEmoticon